Fiverr Journey
Bermain di Fiverr memang mengasyikkan. Dari mulai awal cuma coba – coba dengan harapan agar bisa jadi sumber penghasilan sampingan jika online earning yang utama (saat itu masih PTR, adsense dan amazon) mengalami kemacetan. Eh malah akhirnya keterusan sampai sekarang dan menjadi sumber income utama buat saya setelah job – job PTR mulai sepi karena munculnya Google Panda ‘n Penguin yang menghantam website -website paid links, musim banned – bannedan massal di Adsense yang bikin ketar ketir dan akhirnya memutuskan untuk banting setir hingga Amazon yang seenaknya kirim email closed akun yang bikin para affiliaternya (termasuk saya) serasa menjalani kerja rodi tanpa digaji :(
Bagi saya pribadi, bermain di Fiverr tidak semudah bermain amazon autoblog karena di Fiverr kita dituntut untuk selalu kreatif dan out of the box dalam membuat service yang menjual dan mempunyai keunggulan dibandingkan service – service yang lain yang ada di fiverr. Kita juga harus ekstra aktif dalam menjawab pertanyaan calon buyer (biasanya mereka nanya -nanya dulu sebelum order). Disini, biasanya kendala yang sering dihadapi oleh seller – seller dari kita yang notabene mother language nya bukan English. Saya sendiri di awal – awal dulu juga menemui kesulitan dalam hal ini karena bahasa bule saya juga amburadul, terutama untuk masalah grammar :D Untunglah akhirnya dapat istri seorang content writer yang ngajari soal grammar dan tata bahasa dalam bahasa inggris (eaa malah curcol akhirnya) ;))